Perbedaan Aki Kering Dan Aki Basah: Kelebihan dan Kekurangan

  • Fajar
  • Tips & Trik
  • 23/05/2022
Secara umum, konsumen otomotif di Indonesia mengenal dua macam aki; basah dan kering yang biasa dipakai pada mobil. Faktanya, masih banyak yang belum memahami perbedaan aki kering dan aki basah serta kelebihan dan kekurangan.

Aki (accu) atau baterai punya tugas sangat penting pada kendaraan bermotor selaku pemasok dan sekaligus  gudang daya listrik kepada komponen elektrikal seperti komputer, motor  starter hingga lampu. Tanpa aki,  sebuah kendaraan tidak akan mampu bekerja optimal. Itu sebabnya, setiap kendaraan bermotor membutuhkan aki yang mampu bekerja maksimal. Lalu, apa saja faktor yang berkaitan dengan perbedaan aki kering dan basah?

Perbedaan aki kering dan aki basah disesuaikan dengan kebutuhan pemakaian

Perbedaan aki kering dan aki basah disesuaikan dengan kebutuhan pemakaian  

Faktor Usia Pakai Aki

Pada awalnya, pasar otomotif hanya mengenal aki basah yang memiliki  usia pakai tertentu. Ternyata ada empat aspek yang sangat mempengaruhi usia pakai aki basah.

  • Panas

Semakin tinggi suhu lingkungan aki basah berakibat air aki cepat menguap. Sedangkan air aki berkaitan erat dengan kinerja aki basah. Alhasil, kinerja aki basah secara gradual  mengalami penurunan kinerja setelah masa pakai tertentu, apalagi jika tidak dirawat dengan benar.  

>>> Baca juga Cara Memasang Aki Mobil dan Langkahnya

  • Guncangan

Guncangan karena mobil melalui jalan tidak mulus menyebabkan plat antimon di dalam kotak aki basah mengalami kerusakan (rontok). Jadi semakin sering aki basah menerima guncangan, semakin banyak kerusakan yang terjadi pada aki dan kinerjanya mengalami penurunan.

  • Perawatan

Secara umum, usia pakai aki basah sangat bergantung pada  perawatan teratur. Melalui perawatan teratur, diharapkan usia pakai aki basah akan mencapai batas maksimal sekitar 2 tahun atau 3 tahun. Itu sebabnya, faktor perawatan sangat penting untuk   aki basah.

  • Pengisian

Jika perangkat alternator melakukan pengisian yang terlalu tinggi (over-charge), maka air aki basah mengalami penguapan lebih cepat. Sebaliknya jika pengisian oleh alternator kurang optimal, maka kinerja aki basah sering tekor sehingga memperpendek usia pakai aki basah.  

Perbedaan Aki Kering Dan Aki Basah: Kelebihan dan Kekurangan

Panas dalam ruang mesin berpengaruh terhadap usia pakai aki 

Berangkat dari kondisi tersebut, para ahli otomotif lalu mengembangkan aki kering. Secara teknis, aki kering relatif lebih bebas dari beberapa kelemahan mendasar yang menjadi ciri khas aki basah. Boleh disebut, aki kering memang dirancang untuk sekali pemakaian saja. Dibeli, lalu dipasang di mobil dan  dipakai sampai akhirnya habis masa pakainya.

>>> Baca juga Cara Balik Nama Mobil Tanpa Lewat Calo

Konstruksi Aki Kering

Secara teknis, aki kering  tetap memakai cairan elektrolit (air aki) namun berbentuk lebih padat mirip gel. Rangkaian gel tadi dimasukkan dalam kotak plastik dan disusun menjadi beberapa sel. Sifat  gel yang padat membuat aki kering relatif lebih aman. Semisal terguncang atau terbalik, tidak masalah bagi aki kering karena tidak  ada  air aki yang tumpah seperti aki basah.

 Aki kering menjadi penyempurnaan dari aki basah

Aki kering menjadi penyempurnaan dari aki basah

Namun demikian, pada aki kering tetap terjadi penguapan cairan elektrolit. Hanya saja, tingkat penguapan pada aki kering dirancang seminimal mungkin. Selain itu, sirkulasi penguapan pada gel dibuat tertutup sehingga tidak bocor ke luar. Karena tidak ada pengisian ulang dari luar,  maka gel dalam aki kering akan habis setelah masa pakai tertentu semisal 2 tahun.

Konstruksi Aki Basah

Disebut   aki  basah  karena memiliki kotak plastiknya berisi cairan  elektrolit jenis asam sulfat.  Pada bagian dalam aki basah  terdapat kandungan plat timah antimon yang terendam oleh cairan elektrolit asam sulfat dan memiliki fungsi untuk penguat timbal.  Reaksi kimia antara cairan elektrolit asam sulfat dan timah antimoni menghasilkan daya listrik.

  Aki basah membutuhkan perawatan cermat dan rutin

Aki basah membutuhkan perawatan cermat dan rutin  

Untuk memproduksi daya listrik yang optimal, rangkaian plat timah antimoni ini sangat bergantung pada air aki dalam jumlah yang tepat. Makanya, penguapan air aki  berdampak langsung pada kinerja aki basah. Namun tidak perlu khawatir, pengisian ulang air aki sangat mudah dan bisa  Anda kerjakan sendiri di rumah.

Kelebihan Dan Kekurangan Aki Basah dan Aki Kering

Kelebihan Dan Kekurangan Aki Basah

Kelebihan

Kekurangan

Harga lebih murah

Butuh perawatan teratur

Usia pakai relatif panjang

Butuh penanganan lebih cermat dan hati-hati

Perawatan mudah

Rentang kinerja relatif terbatas

Kelebihan Dan Kekurangan Aki Kering

Kelebihan

Kekurangan

Maintenance free

Harga lebih mahal

Pemakaian praktis

Usia pakai relatif terbatas

Kinerja kuat dan stabil

Perawatan khusus jika lemah

Cara Perawatan Aki Basah dan Aki Kering

Perawatan Aki Basah

Karena menganut konstruksi konvensional, maka aki basah membutuhkan perawatan teratur dan  lebih cermat sehingga menuntut tingkat kedisiplinan yang tinggi dari pemakai mobil. Perilaku yang mengabaikan soal perawatan berkala tidak cocok untuk aki basah   

  • Terminal dan klem

Pastikan terminal aki (positif dan negatif) bebas kerak. Oleskan gemuk untuk meminimalkan pertumbuhan kerak.  Cek kekencangan  terminal aki dan klem aki, supaya aki basah tidak bergeser atau terguncang saat mobil bergerak.

  • Panaskan mesin secara berkala

Lakukan pemanasan mesin secara berkala untuk mobil yang lebih banyak tidur di garasi. Memanaskan mesin  berarti menjaga kondisi kesehatan aki basah  selalu terisi penuh (fully charged). 

  • Gunakan charger jika lemah

Andai aki basah mengalami soak atau tekor, lakukan charging dengan charger standar. Namun kalau mau lebih praktis, gunakan  smart charger sehingga proses charging berlangsung otomatis.

  • Isi ulang air aki

Salah satu kewajiban pemakai aki basah adalah mengecek dan mengisi ulang air aki secara teratur. Semalas-malasnya, jadikan hal itu sebagai ritual rutin sekali dalam seminggu. 

>>> Baca juga mobil bekas murah di Otomurah

Perawatan Aki Kering

Walau kerap disebut sebagai maintenance free battery, sebenarnya aki kering tetap membutuhkan perawatan. Namun perawatan untuk aki kering relatif lebih jarang dan lebih praktis daripada aki basah. Secara umum perawatan aki kering adalah sebagai berikut

  • Terminal dan klem

Jagalah terminal aki (positif dan negatif) selalu bersih dari kerak. Selain itu pastikan terminal dan klem dalam kondisi kencang (tidak kendur).

  • Panaskan mesin secara berkala

Jika mobil jarang digunakan, maka lakukan pemanasan mesin secara teratur. Dengan demikian, aki kering selalu dalam kondisi terisi penuh (fully charged).  

  • Jika lemah, gunakan smart charger

Kalau aki kering lemah (tidak kuat start), lakukan pengisian ulang aki (battery charge) dengan smart charger yang mampu membaca kondisi kesehatan aki kering sehingga proses isi ulang (charging) berlangsung secara tepat dan optimal.

Kesimpulan perbedaan aki kering dan basah

Setelah memahami perbedaan aki kering dan aki basah, setiap jenis aki  memiliki kelebihan dan kekurangan yang disesuaikan dengan kondisi operasional dan pemakaian. Secara umum aki basah lebih murah harganya namun membutuhkan perawatan teratur untuk menjaga kinerja dan memaksimalkan usia pakai. Sebaliknya, aki kering lebih mahal harganya namun tidak membutuhkan perawatan rutin. Dengan demikian,  aki kering lebih cocok  bagi pengguna yang tidak punya banyak waktu untuk merawat kendaraan. Harap dipahami, aki kering secara rata-rata punya usia pakai sekitar  1,5 tahun hingga 2 tahun.

>>> Baca juga Tips trick mobil di Otomurah